Oleh-oleh hasil pelatihan minggu lalu nggak cuma dapet ilmu rancangan
pemelajaran plus bonus flashdisk 16gb aja. Tapi juga dapet temen baru, info
pesen barang2 murmer, sharing bikin blog & cerita2 lucu, ide tempat
flashdisk (see previous post) dan upaya fokus kerja. I learned about
pomodoro technique after I saw pak Akhmad from Industrial Engineering dept
worked in 25 minutes chunks. Beberapa temen ada yang bilang, mereka
prefer kerja berdasarkan mood. Kalo mood-nya lagi pengen kerja, they can
work for hours. Tapi kalo lagi nggak pengen kerja, ya nggak bisa
dipaksain. Well, okay.. maybe this thing isn't for everybody.. but it
might be suitable for routine task, project and especially deadlines
related job. Kalo nungguin mood, padahal udah deadline banget gimanaaa?
Para mahasiswa yang ngerjain tugas makalah atau belajar buat ujian
besok, bisa coba teknik pomodoro ini. So I tried it out. Beberapa hari yang
lalu, udah deadline banget deh satu kerjaan. Awalnya sih, banyak rada2
bingung nggak jelas, maksain kerja disaat otak masih macet. Tapi setelah
itu, lumayan asik juga. Akhirnya gue merasa ada energi dan dorongan
untuk kerja. Entah apakah ini beginner's luck, euphoria, atau emang
beneran begitu.
Dari hasil googling di internet, teknik pomodoro adalah manajemen waktu yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo. Kata pomodoro dalam bahasa Itali berarti tomat. Sepertinya, istilah itu merujuk pada kitchen timer yang berbentuk buah tomat. Teknik ini membagi waktu bekerja dalam porsi tertentu. Default pembagiannya, setiap 25 menit bekerja, beristirahat 5 menit. Begitu terus sampai 4x, lalu dapat istirahat lebih panjang. Ini sesuai dengan infographic Work Smarter, Not Harder di artikel Lifehack yang ditulis Anthony Dejolde.
Dari hasil googling di internet, teknik pomodoro adalah manajemen waktu yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo. Kata pomodoro dalam bahasa Itali berarti tomat. Sepertinya, istilah itu merujuk pada kitchen timer yang berbentuk buah tomat. Teknik ini membagi waktu bekerja dalam porsi tertentu. Default pembagiannya, setiap 25 menit bekerja, beristirahat 5 menit. Begitu terus sampai 4x, lalu dapat istirahat lebih panjang. Ini sesuai dengan infographic Work Smarter, Not Harder di artikel Lifehack yang ditulis Anthony Dejolde.
Supaya disiplin dalam pembagian waktu itu, kita perlu kitchen timer (pomodoro). Hari gini, kalo mau praktis, bisa install aplikasi di smartphone. Biar tuh smartphone ada guna dikit. Di play store Android, ada beberapa apps yang bisa dipilih. For me, I installed the simplest pomodoro. Jadi, ayo deh, kerja lagi. Semangaat !
PS. For more explanation about pomodoro technique, there's a reference link in wikipedia which I think quite good for further reading. It's a paper of Francesco Cirillo about his famous pomodoro technique.
Untuk belajar secara efektif, Anda dapat menggunakan alat pendukung untuk menerapkan Teknik Pomodoro. Misalnya, saya menggunakan aplikasi seperti Pomodoro Smart Timer untuk mengingatkan saya pada waktu. Silakan bagikan tautan untuk mereka yang tidak tahu, saya pikir
ReplyDeletehttps://play.google.com/store/apps/details?id=com.hamatim.podomoro adalah pengatur waktu fokus produktif yang lebih baik untuk semua orang karena ini benar-benar gratis
Saya berharap Anda sukses juga.